Phytic Acid / Asam Fitat

Bicara mengenai komposisi produk skincare, salah satu bahan yang sering dijumpai adalah asam/acid. Faktanya, di luar sana ada banyak sekali jenis asam dengan manfaat yang berbeda. Ada asam salisilat, asam glikolat, asam kojic, asam laktat, asam hialuronat, asam askorbat, dan masih banyak lagi jenisnya. 

Nah, di artikel kali ini rankbae akan mengenal varietas asam yang mungkin jarang didengar yaitu phytic acid atau asam fitat. Asam yang disebut memiliki sifat antioksidan yang kuat ini menawarkan sejumlah manfaat yang baik kulit. Berikut penjelasannya.

Apa Itu Phytic Acid / Asam Fitat? 

Phytic acid adalah zat yang dapat ditemukan dalam biji-bijian dan kacang-kacangan. Menurut ahli kimia kosmetik Ginger King, komposisi kimia asam fitat hampir mirip asam alfa hidroksi (AHA), namun bahan ini tergolong sangat lembut.

Meskipun memiliki manfaat yang mirip dengan AHA, namun ada hal lain yang membedakan asam fitat dengan AHA adalah sifat antioksidannya. Sementara itu, Joshua Zeichner, Direktur Riset Kosmetik dan Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, menambahkan bahwa asam fitat banyak dimanfaatkan karena sifat antioksidannya, meskipun bahan ini juga bisa membantu pengelupasan kulit secara ringan.

Read More

Berkat antioksidan yang ada di dalamnya, asam fitat biasanya ditambahkan ke dalam produk yang dirancang untuk mencerahkan pigmentasi dan mengobati kondisi seperti melasma. Uniknya lagi, asam fitat termasuk chelating agent, yaitu bahan yang dapat menyerap mineral tertentu.

Walaupun terdengar merugikan, tetapi beberapa jenis mineral dapat memberikan efek buruk bagi kulit ketika jumlahnya terlalu banyak. Menurut dokter kulit bersertifikat Rita Linkner, asam fitat bekerja dengan menyerap molekul besi pada kulit yang mana molekul tersebut bertanggung jawab atas kerusakan DNA.

Phytic Acid Vs. Lactic dan Glycolic

Seperti penjelasan sebelumnya, asam fitat justru dikenal dengan manfaat antioksidannya daripada kemampuannya dalam membantu pengelupasan kulit. Sekalipun dapat mengangkat sel-sel kulit mati, bahan ini akan melakukannya dengan lebih lembut daripada AHA seperti lactid acid dan glycolic acid.

Meski kerap dibandingkan dengan lactic acid/asam laktat, namun asam laktat lebih berpotensi mengiritasi kulit daripada asam fitat. Menurut King, asam laktat dapat memberikan sensasi menyengat ketika dipakai. Selain itu, asam laktat adalah bahan yang berasal dari susu sehingga bisa menyebabkan alergi pada orang-orang yang memiliki intoleransi laktosa. 

Siapa yang Memerlukan Phytic Acid / Asam Fitat?

Linker menyebutkan bahwa asam fitat sangat ideal untuk seseorang yang berjerawat atau rentan terhadap komedo, karena bahan ini mampu membantu membersihkan dan mengecilkan pori-pori sekaligus membantu mencerahkan kulit pasca inflamasi.

Jika rankbae memiliki kulit sensitif dan pernah mengalami iritasi dengan jenis asam yang lebih kuat, asam fitat bisa menjadi alternatif karena sifatnya yang lembut bahkan cocok bagi penderita rosacea.

Bagaimana Cara Terbaik Menggunakan Phytic Acid / Asam Fitat?

Asam fitat akan bekerja maksimal jika digabungkan dengan glikolat. Itu sebabnya kedua bahan tersebut kerap dipadukan bersama. Adapun jenis produk perawatan kulit yang umumnya menggunakan asam fitat adalah toner, masker, serta eksfoliator. Dalam formula perawatan kulit, konsentrasi asam fitat umumnya hanya dipakai sebanyak 0,5-5%.

rankbeauty

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *