Phenoxyethanol mungkin bukan jenis pengawet yang paling terkenal dalam produk perawatan kulit. Namun, bahan ini bisa menjadi alternatif selain paraben yang diklaim mampu memberikan efek buruk bagi tubuh.
Kalau rankbae baru pertama kali mendengar istilah phenoxyethanol dan sedikit ragu dengan keamanannya, coba baca ulasan berikut sampai habis untuk mendapatkan jawabannya.
MANFAAT UTAMA: Mencegah pertumbuhan bakteri, meningkatkan masa simpan produk, dan menstabilkan produk.
SIAPA YANG HARUS MENGGUNAKAN: Cocok untuk siapa pun yang tidak memiliki alergi. Phenoxyethanol tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan eksim.
PANDUAN PENGGUNAAN: Phenoxyethanol dapat digunakan setiap hari
COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Phenoxyethanol bekerja baik jika dikombinasikan dengan pengawet lainnya.
TIDAK COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Tidak ada, karena phenoxyethanol dapat dikombinasikan dengan sebagian besar bahan.
Apa Itu Phenoxyethanol?
Phenoxyethanol adalah glikol eter yang secara alami berasal dari teh hijau, namun biasanya phenoxyethanol disintesis di laboratorium. Pada produk kosmetik, phenoxyethanol berfungsi sebagai bahan pengawet, pelarut, dan antimikroba.
Seorang dokter kulit bernama Gervaise Gerstner mengatakan phenoxyethanol berbentuk cairan, tidak berwarna, dan banyak ditemukan di berbagai produk kosmetik dan perawatan kulit seperti pembersih, pelembab, serum, dan krim.
Pada dasarnya phenoxyethanol tidak memberikan efek langsung bagi kulit, melainkan bermanfaat bagi produk karena sifatnya sebagai pengawet.
Mencegah Bakteri Sebagai anti-mikroba, phenoxyethanol sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi dalam produk.
Memperpanjang Masa Penyimpanan Produk Penggunaan bahan pengawet akan meningkatkan keamanan produk dan memperpanjang periode penyimpanan produk.
Membuat Produk Lebih Stabil Gerstner mengatakan phenoxyethanol membantu menjaga stabilitas produk karena tidak bereaksi dengan bahan lain, udara, atau cahaya.
Melindungi Produk dari Patogen Menurut Gerstner pengawet ini secara efektif melindungi produk dari patogen/kuman.
Efek Samping Phenoxyethanol
Phenoxyethanol bisa menjadi racun bagi bayi jika bahan ini tertelan. Oleh karena itu, Heidi Waldorf selaku dokter kulit menyarankan untuk tidak menggunakan produk bayi yang mengandung phenoxyethanol.
Bagi orang dewasa, penggunaan phenoxyethanol topikal memiliki efek samping yang lebih ringan. Menurut pandangan Gloria Lu sebagai ahli kimia kosmetik, phenoxyethanol dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang.
Utamanya jika rankbae memiliki kulit sensitif atau eksim sebaiknya menghindari phenoxyethanol atau lakukan patch test guna menguji reaksi kulit terhadap phenoxyethanol.
Saat melakukan patch test, coba oleskan produk yang mengandung phenoxyethanol pada area kulit di lengan atas sebanyak dua kali sehari selama tiga hari. Setelah itu perhatikan bagaimana reaksi kulit. Jika timbul efek samping yang merugikan, segera hentikan pemakaian dan berkonsultasilah dengan dokter.
Cara Menggunakan Phenoxyethanol
Jika rankbae tidak memiliki alergi terhadap pengawet, Gerstner mengatakan phenoxyethanol dapat digunakan setiap hari. Karena bahan ini digunakan di berbagai produk perawatan kulit, tata cara penggunaannya harus disesuaikan dengan produk yang rankbae gunakan.
Apa manfaat phenoxyethanol? Phenoxyethanol dapat meningkatkan umur simpan suatu produk, menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur dalam produk, serta membantu menjaga stabilitas kosmetik.
Apakah phenoxyethanol aman digunakan pada kulit? Secara umum, phenoxyethanol aman digunakan dalam konsentrasi kecil. Meski jarang menyebabkan iritasi, namun pengawet ini tidak cocok untuk mereka yang memiliki eksim dan kulit sensitif.
Apa perbedaan antara phenoxyethanol dan paraben? Paraben diklaim berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, phenoxyethanol diperkenalkan sebagai alternatif pengawet yang aman. Phenoxyethanol sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri dalam kosmetik dan menstabilkan formulasi produk.
