Peppermint Oil / Minyak Peppermint

Orang-orang mungkin mengenal peppermint sebagai bahan yang cocok untuk berkumur atau perisa pada permen karet alih-alih senjata untuk merawat kulit. Di dunia kecantikan, penggunaan minyak peppermint bukanlah hal baru mengingat minyak nabati ini menawarkan sejumlah manfaat yang cukup spesifik.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar manfaat hingga efek samping minyak peppermint bagi kulit, rankbae bisa menyimak rangkuman berikut ini.


Fakta Peppermint Oil / Minyak Peppermint
rankbeauty cek fakta

  • JENIS BAHAN: Anti-bakteri
  • MANFAAT UTAMA:  Memberikan sifat menyejukkan yang dapat membantu untuk iritasi kulit ringan; mengontrol sekresi minyak.
  • SIAPA YANG HARUS MENGGUNAKAN: Bahan ini cocok mereka yang memiliki kulit berminyak, berjerawat, gatal-gatal, dan iritasi ringan.
  • PANDUAN PENGGUNAAN:  Umumnya minyak peppermint dapat digunakan sehari sekali. Penggunaan yang berlebihan justru dapat menyebabkan iritasi.
  • COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Bahan yang melembapkan seperti lidah buaya dan minyak kelapa yang bermanfaat bagi kulit kering serta teriritasi.
  • TIDAK COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Tidak cocok jika digabungkan dengan asam atau bahan eksfoliasi yang keras, terutama pada rankbae dengan kulit sensitif.

Apa Itu Peppermint Oil / Minyak Peppermint?

Peppermint oil adalah minyak esensial yang berasal dari tanaman peppermint yang sebenarnya merupakan campuran antara water mint dan spearmint. Secara teknis dua tanaman tersebut termasuk mentha piperita. 

Bicara mengenai perbedaan minyak peppermint dengan minyak esensial lainnya adalah aromanya serta kegunaannya. Minyak peppermint banyak digunakan pada industri kesehatan, kuliner, dan kosmetik.

Read More

Manfaat Peppermint Oil / Minyak Peppermint Bagi Kulit

Terkait penggunaannya di dunia kosmetik, minyak peppermint memiliki fungsi yang berbeda dengan minyak esensial lain seperti:

  1. Bersifat Anti-bakteri
    Meskipun tidak melawan semua jenis bakteri, sebuah penelitian membandingkan antara minyak peppermint dengan antibiotik dan menemukan bahwa keduanya memiliki khasiat yang sebanding. Meski begitu, belum ada ukuran yang pasti terkait seberapa banyak minyak peppermint yang harus dioleskan untuk mendapatkan manfaatnya. 
  1. Mengontrol Produksi Minyak
    Peppermint mampu mencegah pembentukan minyak berlebih di permukaan kulit sehingga berpotensi menurunkan kemungkinan jerawat. Meskipun minyak ini termasuk bahan yang kuat dan mudah mengiritasi ketika dioleskan langsung ke wajah, minyak peppermint dapat bekerja efektif dengan obat jerawat lainnya. Dengan demikian, minyak peppermint kemungkinan bisa digunakan untuk mengatasi masalah ketombe dan dermatitis seboroik.
  1. Meminimalkan Gatal dan Peradangan
    Minyak peppermint adalah bahan penenang yang kuat. Oleh karena itu, bahan ini  bisa menjadi pengobatan topikal yang efektif bagi mereka mengalami gatal kronis. Amanda Doyle (dokter kulit) menambahkan bahwa minyak peppermint topikal telah digunakan untuk meredakan gatal, iritasi, dan pembengkakan.
    Minyak peppermint mengandung konsentrasi mentol yang tinggi bahkan mencapai 50 persen sehingga minyak ini mampu memberikan efek dingin serta cenderung berbau dan terasa menyegarkan. 
    Selain itu, kandungan mentol pada minyak peppermint bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan meredakan nyeri otot.
  1. Bersifat Anti-virus
    Selain melawan bakteri, minyak peppermint juga efektif melawan virus khususnya virus herpes. Jadi ketika mengalami flu, rankbae bisa mengambil sedikit minyak peppermint dan mengoleskannya di sekitar hidung. Namun, sebelum mengoleskan ke kulit pastikan minyak peppermint sudah diencerkan dengan carrier oil.

Efek Samping Peppermint Oil / Minyak Peppermint

Minyak peppermint memang mampu menenangkan kulit, namun terlalu banyak menggunakan minyak ini juga dapat menyebabkan iritasi seperti kemerahan, ruam, dan gatal. Selain itu, alergi akibat minyak peppermint juga mungkin terjadi. 

Seperti bahan atau produk baru lainnya, sebaiknya lakukan patch test di sebagian kecil area kulit untuk memastikan kulit dapat mentolerir minyak peppermint. Perlu diperhatikan juga bahwa penggunaan minyak peppermint yang berlebihan dapat memicu iritasi. Jadi, pastikan rankbae menggunakannya dengan benar.

Cara Menggunakan Peppermint Oil / Minyak Peppermint

Pertama dan terpenting, minyak peppermint tidak boleh dioleskan pada kulit yang terkelupas atau terluka. Kedua, jika rankbae menggunakan minyak peppermint murni, jangan lupa untuk mengencerkannya dengan carrier oil seperti minyak zaitun atau minyak jojoba.

Setelah itu, rankbae bisa mengoleskannya ke area kulit yang terkena gigitan serangga atau sengatan matahari. Tambahkan satu atau dua tetes minyak peppermint ke dalam sampo untuk membantu menenangkan kulit kepala yang gatal dan berminyak

Rankbae juga bisa mencampurkan beberapa tetes minyak peppermint dengan satu sendok makan minyak tamanu dan oleskan pada jerawat. Gunakan minyak peppermint  tidak lebih dari sekali sehari guna mencegah iritasi yang tidak diinginkan.


FAQ
  • Apakah minyak peppermint baik untuk kulit?
    Minyak peppermint memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang bisa menyejukkan dan menenangkan iritasi kulit ringan. Bahan ini juga mampu mengontrol sekresi minyak, meredakan rasa gatal, dan mengatasi peradangan.
  • Apakah minyak peppermint bisa mencerahkan kulit?
    Manfaat utama minyak peppermint adalah menenangkan kulit yang gatal, iritasi, dan bengkak. Namun, bahan ini juga berpotensi mencerahkan kulit.
  • Apakah minyak peppermint memiliki efek samping?
    Sayangnya, terlalu banyak menggunakan minyak peppermint dalam perawatan kulit dapat menyebabkan iritasi seperti kemerahan, ruam, dan gatal. Selain itu, bahan ini juga bisa memicu alergi. 
rankbeauty

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *